Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita, baik itu yang bersifat psikologis, sosial, dan fisik. Dalam perkembangannya aspek konsep diri dibedakan menjadi dua, yakni konsep diri akademis dan konsep diri non akademis. Konsep diri akademis meliputi kemampuan dalam mengikuti perkuliahan, kemampuan dalam meraih prestasi di dalam bidangakademik, serta aktivitas di kampus atau di dalam kelas yang berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan penilaian seseorang terhadap kemampuan akademiknya. Sedangkan konsep diri non-akademis dibedakan lagi menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. Pertama, konsep diri sosial merupakan bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh seseorang dan sejauh mana penilaian terhadap kerjanya. Kedua, penampilan diri merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang dimilikinya. Dalam proses perkembangan diri seseorang, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Peran orang tua dan pendidik bisa berupa, meningkatkan komunikasi, menciptakan suasana yang positif, dan membantu anak berkembang dengan cara yang baik. Perkembangan konsep diri juga memiliki fungsi positif dan negative. Positifnya seperti, menganggap sama rata, punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah, bisa menerima pujian tanpa merasa malu, menyadari perbedaan perasaan dan perilaku orang lain, dan berkeinginan dan
m ampu memperbaiki diri. Sedangkan negatifnya, merasa pesimis saat menghadapi persaingan,s angat sensitif terhadap kritik, responsif terhadap pujian, cenderung bersifat terlalu kritis, dan merasa tidak disukai oleh orang lain. Beller mengungkapkan bahwa ada ciri dari perkembangan konsep diri yang sehat yakni, mampu mengambil inisiatif, mampu menghadapi dan mengatasi rintangan, mendapatkan kepuasan dari pekerjaan yang dilakukan, berusaha menyelesaikan ugas-tugas rutin secara mandiri, dan mengarahkan perilaku untuk mencapai kesempurnaan.Dalam proses perkembangan diri ini orang tua dapat membantu dengan berupaya seperti,meningkatkan komunikasi yang baik dengan anak, menciptakan suasana yang positif bagiperkembangan anak, memberikan dukungan dan motivasi kepada anak, mengenaal lebih dalamkehidupan anak, dan menghindari komunikasi yang terkesan introgatif.
KEMBALI KE ARTIKEL