Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Orang Gila.. atau Orang Stress.. atau...?? aku??

16 Juni 2012   17:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54 884 2
Yaahh.. kembali menulis, eh.., mengetik lagi, akhirnya..
Kali ini berkaitan dengan pengalamanku.. yang sebenarnya biasa aja, tapi entah kenapa saat saya menceritakan pengalaman ini kepada orang lain, mereka menganggap hal ini sedikit luar biasa.. hehe.. biasa di luar..

Pengalamanku bermula dari 3 tahun yang lalu... (bila dimulai dari tanggal dibuatnya tulisan, eh lagi2.. ketikan ini maksudnya..)..
Saat itu.. seusai pengumuman kelulusan SMA.. yah.., yang jelas saya sudah dinyatakan lulus,
lulus menghadapi segala perjuangan akademik yang kompleks.. bukan kompleks perumahan,
dan pastinya setelah itu melanjutkan ke jenjang perjuangan yang lebih tinggi..
Pikirku saat itu.., masa2 liburan gini enaknya ngapain ya...? Hmm.. kurang lebih 3 bulan lah kalo di itung2..
Kebetulan saat liburan, saya ditawarin kerja part-time, tapi masih menunggu sebulan lagi untuk turun lapangan.. Lalu?? Mau ngapain nih...

Hari itu (hmmm.. lupa tanggal berapa), setelah selesai bantu2 beres2 dan bersih2 rumah, karena belum merencanakan diri untuk melakukan suatu kegiatan akhirnya terpikir untuk jalan-jalan,
pergi keluar, sendirian, kemanapun kaki melangkah (bukan menendang)..
ya.. saat itu perjalanan dimulai tengah hari.., di siang bolong, sama seperti kantongku yang bolong..
setelah berjalan kurang lebih 3 km..., entah apa yang ada di benakku, saya pengen ngelakuin sesuatu yang gila, tapi bingung..
sesuatu yang gila, menjadi orang gila (atau orang stress kah?), tapi itu semata-mata ingin mengetahui bagaimana rasanya dianggap orang lain sebagai orang gila..
Bagaimana perasaan orang gila saat berhadapan dengan orang lain yang menganggap diri yang macam2? itu yang ingin saya coba rasakan... tapi sayangnya saya bukan orang gila sungguhan.., tapi tak tau juga.. saya orang yang gila..
Langsung saja saya melepas sandal.., kebetulan saya memakai kaos dan celana yang memang terlihat lusuh.., dan bolong dikit (lagi2 bolong, di siang bolong itu). kemudian saya melepas kaos.., menggosok2an kaos saya ke tanah sampai benar2 kotor dan lusuh,
motif hitam tak karuan pun menjadi karya saya saat itu.
untung saja saat itu sepi (memang sengaja cari tempat sepi sih)..
memang usaha yang kompleks, sekali lagi bukan kompleks perumahan..
setelah kaos saya kenakan kembali, langsung saja saya merebah ke tanah, berbaring, berguling, hingga wajah, tangan, badan dan kaki saya terlihat... ya begitulah.. pokoknya labih dari keliatan gag mandi.
celana saya robek2 dikit..
nah.. kurang 1 lagi.. saat itu rambut saya juga agak gondrong (gag terlalu gondrong sih, modal waktu SMA), dimanfatkan saja.. langsung ku acak2 saat itu juga, entah gag tau namanya, model rambut singa atau model rambut orang kesetrum kayak di film2 pun jadi.

cap cus..

Langsung bertingkah sewajarnya saja.. gag perlu dibuat2.. mulai mondar mandir di pinggir jalan dan melanjutkan perjalanan (rasanya ya biasa saja.. atau biasanya saya mirip orang gila ya..? hehe. saya pun tak tahu).
Entah hanya perasaan saya saja atau apa, orang2 pun mulai melihat saya yang seolah2 memojokkan saya sehingga seolah2 pula membuat saya minder. orang2 yang berada di dekat saya mulai menjauh ketika saya mendekat... ya.. beginilah rasanya.. ada yang ketawa-tawa, ada yang ketakutan...
beginilah rasanya.. serasa dikucilkan..

Kembali melanjutkan perjalanan selama setengah jam, nampak sesosok.. seorang maksudnya.., tampilannya kok sperti kenal ya.. aha.. mirip juga sama saya.. hehe. ternyata bertemu dengan seseorang yang tampilannya menunjukkan orang gila..
Mulailah percakapan bersama orang/lelaki tersebut.. (apa?? percakapan??)
wah2x.., ternyata kami bisa nyambung (bukan berjodoh). Dimulailah kami saling berkenalan, berbincang-bincang sambil duduk jongkok di bawah pohon..
Tapi dirasa-rasa aneh juga kami bisa nyambung begini bincang2nya.. saya ngobrolin A, dia pun juga ngomongin A, bukan B, apalagi Z.
yah,,, memang kalau dilihat dari umur, orang ini sepertinya tidak terlalu tua, kira2 sekitar 2 tahun umurnya di atasku.

Usut punya usut.. ketahuanlah sudah oleh saya, sambil mesem2 sendiri..
ternyata nih orang ya.., adalah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi Yogyakarta yang kental dengan unsur Seni nya, bahkan di nama perguruan tingginya pun ada kata "Seni" nya (taulah pasti..).
Mahasiswa ini memang unik, dan sedikit menggelitik. Ternyata dirinya sedang "berakting" (lhoh?? kok bisaaa...??)..
Ya.. dirinya sedang mempersiapkan diri dan latihan untuk berperan sebagai orang gila..,
sebagai ujian di kampusnya katanya (wuiss... dewa juga orang ini, bukan Ahmad Dhani cs).
Begitulah, memang dari badannya serta pakaiannya.. ga beda2 amat dari orang gila.. btuh penjiwaan karakter yang matang memang. salutlah pokoknya untuk orang ini.., orang yang juga murah senyum bahkan lebar juga senyumnya, serta murah ketawa (sering ketawa2 sendiri katanya).

Perbincangan pun terjadi selama kurang lebih 1 jam (padahal ga liat jam, dikira2 aja sih), selain duduk, sesekali kami juga sambil jalan. Perbincangan alot pun terjadi bahkan sampai kami pun membahas masalah percintaan sampai ngebanyol2 tingkat tinggi (hmm.. besar juga ternyata....... selera humor orang ini)..

Perbincangan pun selesai, sesaat setelah kami dikejar-kejar oleh seorang pedagang kaki lima hendak mau memukul mengusir kami.. dan kami pun terpisahkan oleh... waktu? bukan... pedagang.. ya.. pedagang..

Perjalananku berlanjut, selama 1 km ke depan.. rasa haus pun mulai menggerogoti leher.. tak jarang meneguk ludah.. fiuhh.. capek juga. tapi tak apa.. hitung2 berolahraga.. sesekali juga dikejar2 anak2 yang saya pun juga tak tahu kenapa mereka mengejar saya.. daripada saya menjadi sok tahu.. jadi lari2 deh..

Lanjut lagi..
tak berapa lama.., ketemu lagi deh orang yang tampilannya mirip orang lagi. Saya dekati, hmm.. kok mukanya beda dengan yang tadi ya.. (ya iyalah, ternyata beda orang)..
Dengan bau yang khas menyengat dari dirinya, saya pun tak ragu berbincang2 dengan orang ini.
Hampir mirip dengan orang "gila" yang tadi, sepertinya orang yang kali ini umurnya juga masih muda.. tapi penampilannya benar2 sangat lusuh dengan rambut gondrong dan brewoknya yang lebat menawan.

Tahap demi setahap orang ini saya ajak untuk ngobrol, ya.. tapi dia hanya tersenyum lebar dan pandangannya selalu tertuju pada kakinya sambil menggaruk2 kakinya itu.
Saya sering duluan mengajak bicara, orang ini memang terlihat sebagai seorang pria yang kegatelan (secara harafiah). Saya ingin memberikan perhatian kepada orang ini, tapi orang tetap tidak memperhatikan perhatian saya.
Makin lama saya ajak ngobrol, orang ini semakin gag nyambung juga ternyata, sambil ketawa2, cekikian pula, mirip sound effect di rumah hantu (maaf mas). Saya ngomongin A, orang ini ngomongin B, bahkan sampai Z,1,2,3, dst..

Sudah semakin sore.. sepertinya sudah waktunya untuk pulang dan bersiap memberikan penjelasan kepada orang rumah maupun tetangga yang melihat penampilan saya nanti. Ya.. saya mulai beranjak dari tempat orang tadi dan berjalan pulang. Ternyata orang ini mengikuti saya, mengikuti terus menerus, saya pun berlari, dia pun juga berlari mengejar saya..
Terjadilah adegan lari-larian, sangat berbeda dengan film Bollywood. Berlari, dan terus berlari, itulah yang saya lakukan.. ya.. saya tersadar.. orang ini benar2 ga waras betulan, inilah orang gila yang biasanya itu.. Akhirnya saya menemukan tempat untuk bersembunyi. Sembunyilah saya di tempat tersebut sampai tidak ada lagi yang mengikuti saya. Saya salut terhadap orang ini, staminanya kuat juga.
fiiiiuuuuhhhh... tuntas sudah olahraga sore ini.. menguras tenaga, menguras keringat.. dan saya lanjutkan perjalanan pulang saya..

......

Selama sekitar 45 menit akhirnya saya sampai di rumah.., sudah sewajarnya pasti saya akan dihujani pertanyaan dari orang rumah.. saya pun menjawab seadanya..
Inilah pengalaman saya, belum menggambarkan keadaan negeri ini seluruhnya, hanya secuil saja, bahkan secuil dari yang saya cuil itu.. Banyak orang-orang terpinggirkan, terkucilkan, yang sebenarnya sangat membutuhkan santunan. Menjadi orang gila / gelandangan pun sebenarnya tak mudah, merekalah orang yang benar2 berjuang di saat banyak orang yang sering mengucilkan mereka. Selama mereka tidak melanggar hak-hak kita, mereka bukanlah gejala maupun masalah, mereka perlu kita beri santunan maupun perhatian.
tapi... ya inilah diri aku, inilah sebagian kecil dari hidup aku.
Terimakasih.. :)
Sumber: pengalaman pribadi, gambar hanya ilustrasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun