Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Reformasi dari NAFTA Menjadi USMCA

14 Maret 2024   11:03 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:09 291 1
         Sejak diimplementasikan pada tahun 1994, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) telah menjadi fokus perhatian dalam ekonomi politik internasional. Perjanjian ini membentuk zona perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dengan tujuan menghapuskan hambatan perdagangan dan investasi di antara ketiga negara tersebut. Prinsip-prinsip liberalisme memegang peranan kunci dalam pembentukan dan perkembangan NAFTA, mengedepankan gagasan perdagangan bebas, investasi asing, dan keterbatasan peran negara dalam ekonomi internasional. Melalui penghapusan tarif dan hambatan perdagangan lainnya, NAFTA mencerminkan prinsip-prinsip liberalisme dengan memungkinkan aliran barang, jasa, dan investasi secara bebas di antara negara-negara yang terlibat. Meskipun membawa dampak positif seperti peningkatan volume perdagangan dan investasi, implementasi NAFTA juga menuai kritik terutama terkait dengan deindustrialisasi di Amerika Serikat, penurunan standar pekerja, dan kerusakan lingkungan akibat deregulasi. Tantangan dan prospek masa depan NAFTA bergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan kebutuhan sosial dan lingkungan, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip liberalisme sebagai fondasi utamanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun