Menurut data dari We Are Social (2023), Indonesia menempati urutan teratas di Asia Tenggara dalam hal jumlah pemain game online, dengan lebih dari 50 juta pemain aktif. Angka ini mencerminkan dua hal: potensi besar industri game sebagai penggerak ekonomi kreatif dan dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat.
Namun, di balik keberhasilan ini, ada tantangan sosial yang perlu diperhatikan. Ketergantungan pada game online dapat menyebabkan masalah psikologis seperti kecanduan dan penurunan produktivitas. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja cenderung menghabiskan waktu lebih lama bermain game dibandingkan aktivitas fisik atau belajar. Hal ini mengundang kekhawatiran orang tua dan pendidik.
Selain itu, maraknya transaksi mikro (microtransactions) dalam game sering kali menjerumuskan pemain, terutama generasi muda, pada pengeluaran berlebihan. Beberapa kasus bahkan memperlihatkan adanya eksploitasi dalam bentuk penjualan barang virtual yang tidak etis.
Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga yang juga menyadari pentingnya pengelolaan waktu dalam kehidupan sehari-hari, saya percaya solusi terbaik terletak pada kolaborasi antara berbagai pihak. Pemerintah perlu menetapkan regulasi yang melindungi pemain muda dari eksploitasi ekonomi dan dampak negatif psikologis. Pengembang game juga diharapkan menciptakan permainan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Di sisi lain, edukasi digital harus ditanamkan sejak dini, agar generasi muda dapat memanfaatkan game online secara bijak. Orang tua dan guru juga perlu memantau dan memberikan alternatif aktivitas yang seimbang agar waktu bermain tidak berlebihan.
Game online di Indonesia merupakan fenomena yang memiliki dua sisi: peluang besar di bidang ekonomi dan tantangan sosial yang tidak dapat diabaikan. Dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa menjadikan game online sebagai alat yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan. Sebagai generasi muda, tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa permainan ini menjadi bagian dari kemajuan, bukan kemunduran.
Sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga yang memiliki karakter HEBAT tentunya kita harus mencegah ketergantungan kita pada game online, karena dapat menyebabkan masalah psikologis seperti kecanduan dan penurunan produktivitas (honest) , kita sebagai mahasiswa harus mampu menunjukkan pemikiran kritis, agar kita dapat memanfaatkan game online secara bijak (excellent) , Pemerintah perlu menetapkan regulasi yang melindungi pemain muda dari eksploitasi ekonomi dan dampak negatif psikologis. Dan juga pengembang game juga diharapkan menciptakan permainan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik untuk pembelajaran (brave & agile), oleh karena itu game online di Indonesia merupakan fenomena dengan potensi besar di bidang ekonomi dan tantangan sosial yang kompleks. Dengan pengelolaan yang tepat, game online dapat menjadi sarana edukatif dan pemberdayaan, seraya tetap berlandaskan pada nilai-nilai moral dan spiritual, jangan pernah meninggalkan ibadah hanya karena alasan masih bermain game online. Apa pun yang kita lakukan, terutama sebagai mahasiswa, harus senantiasa terhubung dengan nilai-nilai Ilahi. (transcendent)