Suatu hal yang berbeda dan amat bertolak belakang dengan kebiasaan mereka yang mendapatkan jabatan strategis, apalagi sebagai kepala negara, ketika mende- ngar pengangkatan dirinya sebagai khalifah, Umar bin Abdul-Aziz justru berduka dan kecut hatinya. Tubuhnya menggigil dan gemetar diliputi rasa
Khawatir yang luar biasa ketika beliau diminta oleh para ulama untuk naik ke mimbar dan berorasi di depan khalayak ramai. Dia hanya berdiri terdiam di mimbar untuk beberapa saat, kemudian terlontar ucapan rendah hati: "Baiat kalian untuk diri kalian. Aku tidak menginginkan kekhalifahan kalian." Mendengar ucapannya, semua yang hadir menangis terharu dengan kerendahan hatinya dan kebaikan perangainya. Kemudian mereka serempak berkata, "Kami takm enginginkan selain engkau ya Umar."Â
KEMBALI KE ARTIKEL