Sayup-sayup kudengar suara ketukan di pagar rumah. Kucoba tajamkan pendengaran dengan membuka mata perlahan, mencoba menggapai fokus di tengah rasa kantuk yang mendera,
kuselipkan rambut agar pendengaranku tak terhalang. Bunyi yang sama kini terdengar lebih jelas. Sepertinya seseorang tengah mengetuk gembok gerbang rumahku. Refleks kutegakkan badan yang masih ingin bergelut dalam hangatnya dekapan selimut. Segera kuraih handphone yang biasa kuletakkan dekat bantal, sekilas kulirik jam yang tertera di layarnya, waktu menunjukkan pukul 02.00 WITA. Siapa yang bertamu dini hari begini, batinku. Kulihat dua buah hatiku tertidur pulas, ada perasaan nyeri merayap di hati melihat mereka. Pelan-pelan aku beringsut dari tempat tidur agar pelipur laraku tak terganggu.
KEMBALI KE ARTIKEL