Wanita merangkai hujan dan waktu
Menganyamnya jadi rindu
Setelah hujan berlalu
Di musim yang baru, semua tak seperti biasanya
Jalan-jalan kini  mendadak aneh karena musim begitu gesit berubah
Segala yang terserak buru-buru terususun apik
Sungguh! tak ada yang berbekas selain jarak dan angin baru
Lelaki menampi jarak yang kotor itu jauh-jauh
Membiarkannya pergi dan berbunga di lain waktu
Ia menjerat cahaya-cahaya pagi dengan erat,
Menyimpannya untuk malam-malam yang jenuh
Ia menanti hari hari yang jernih
Saat mereka tak lagi mendiskusikan masa lalu