Keesokkan harinya ibu dan ayah mengajakku ke tempat peristirahatan terakhir kakak. Tangisku kembali pecah ketika sudah sampai di depan makamnya. Aku masih tidak percaya ia ada di antara orang-orang yang tertidur tenang selamanya di dalam tanah sana. Tapi aku tidak bisa memungkirinya, nama kakak tertera di papan yang tertancap di atas tanah itu.
KEMBALI KE ARTIKEL