Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto langsung bergerak cepat. Dengan target Quick Wins dalam 100 hari kerja, masing-masing kementerian dipacu untuk memperlihatkan hasil nyata. Salah satu inisiatif ambisiusnya adalah penajaman data penerima subsidi agar lebih tepat sasaran. Yang menarik, tenggat waktu yang diberikan hanya dua minggu. Sebuah target ambisius, namun perlu untuk segera diwujudkan.
Problematika Data Subsidi: Kebocoran yang Tak Kunjung Selesai
Masalah utama yang dihadapi Indonesia terkait subsidi bukanlah kebijakan itu sendiri, tetapi tepat tidaknya sasaran penerima subsidi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada kebocoran dalam penyaluran berbagai subsidi, seperti BBM, listrik, dan gas. Banyak penerima subsidi yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria, sementara kelompok masyarakat miskin yang seharusnya berhak justru tidak mendapatkannya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 30% subsidi di sektor energi jatuh ke tangan yang salah, suatu angka yang tentu meresahkan.
Lalu, mengapa data penerima subsidi seringkali meleset dari target?Â