Dalam pidato perdananya sebagai presiden terpilih, Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen Indonesia pada politik luar negeri yang bebas aktif. Di tengah ketidakpastian global, Indonesia memilih untuk bersikap nonblok, tidak terikat pada pakta militer mana pun, dan mengedepankan hubungan baik dengan semua negara. "Kita ingin menjadi tetangga yang baik," ujar Prabowo, mengutip filosofi "seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak." Pesan ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia ingin menjalin persahabatan dengan semua negara, kita tetap memegang prinsip-prinsip tegas, seperti anti penjajahan, anti penindasan, anti rasisme, dan solidaritas dengan rakyat tertindas.