Indonesia baru-baru ini diguncang oleh polemik seputar gelar doktoral yang diraih oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Bukan soal prestasinya yang berhasil meraih nilai cumlaude atau durasi studi yang terbilang singkat, yakni hanya empat semester. Tema disertasinya tentang hilirisasi nikel, yang relevan dengan perkembangan kebijakan pemerintah, juga tidak menjadi pokok bahasan utama. Justru yang menghebohkan adalah pertanyaan tentang proses yang dijalani Bahlil, yang dinilai "terlalu cepat".Â