Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Fenomena Roy Suryo: Main Detektif Ala Ahli Telematika

20 September 2024   23:31 Diperbarui: 21 September 2024   16:25 319 2


Tidak kenal Roy Suryo? Ayo, jangan pura-pura nggak tahu. Kalau kamu punya internet dan sempat mengintip berita dalam sepuluh tahun terakhir, pasti pernah dengar nama Roy Suryo muncul di media, entah itu terkait skandal artis, video viral, atau bahkan analisis foto digital. Roy selalu berhasil membranding dirinya sebagai "ahli telematika," seakan-akan dia adalah satu-satunya orang di Indonesia yang punya lisensi resmi untuk menentukan apakah sebuah gambar itu asli atau palsu. Hebat, kan?Roy Suryo, Ahli Telematika Serba Bisa?

Apa sebenarnya telematika itu? Jangan-jangan, kamu juga nggak begitu paham. Roy Suryo tampaknya punya definisi sendiri. Yang kita tahu, telematika itu kombinasi antara teknologi komunikasi dan informatika. Tapi bagi Roy, telematika tampaknya lebih seperti ilmu mendeteksi segala macam skandal artis, politisi, dan materi viral lainnya di jagat maya. Setiap ada foto atau video yang bikin heboh, siapa yang maju paling depan untuk memberi analisis? Yap, Roy Suryo.

Yang bikin bingung, bagaimana bisa seorang yang pernah jadi politikus cukup moncer---sampai-sampai diangkat jadi Menkominfo menggantikan Andi Mallarangeng yang tersandung korupsi---malah lebih dikenal sebagai "detektif" telematika ala Sherlock Holmes? Yah, mungkin karena skandal lebih menarik perhatian orang daripada kebijakan komunikasi.

Dan meski masa jabatan Roy sebagai Menkominfo cukup singkat, dia punya kenangan abadi yang sulit dilupakan. Saat selesai menjabat, bukan kontribusinya terhadap kebijakan yang jadi buah bibir, tapi aksinya ketahuan mengangkut panci dan alat dapur dari kantor Menkominfo ke rumah pribadinya! Beneran, ini menteri yang punya akses ke teknologi canggih, tapi malah jadi berita gara-gara "teknologi memasak."

Dari Meme Hingga Masalah Hukum

Lepas dari jabatan menteri, Roy nggak lantas diam. Kariernya justru semakin berwarna, bahkan sampai terlibat masalah hukum. Ingat meme patung Buddha yang wajahnya diganti dengan wajah Presiden Jokowi? Yup, itu meme yang di-share oleh Roy dan berujung kasus pidana karena umat Buddha menuntutnya atas penodaan agama. Padahal, katanya dia cuma mau mengkritik Jokowi. Hasilnya? Bukan hanya Presiden yang kesal, umat Buddha pun ikut marah, dan Roy harus berurusan dengan hukum.

Tapi bukannya jera, Roy malah makin giat tampil di media. Setiap kali ada berita yang menyangkut keluarga Jokowi, Roy seperti otomatis mengajukan diri untuk jadi "ahli telematika" yang menganalisis segala sudut pandang. Misalnya, saat ada video atau foto yang dianggap sensitif, jangan kaget kalau Roy langsung muncul di TV dengan analisis tajam nan cerdas ala detektif dunia maya.

Pertanyaannya, apakah ini murni karena dia punya misi pribadi untuk "membongkar" kebobrokan Jokowi? Atau karena dia masih menyimpan rasa sakit hati akibat kasus hukum yang menimpanya? Entahlah. Tapi yang jelas, Roy nggak pernah ketinggalan kesempatan untuk unjuk gigi ketika ada sesuatu yang melibatkan Presiden atau keluarganya. Seakan-akan ada alarm otomatis di rumah Roy yang berbunyi setiap ada berita Jokowi di media, lalu dia langsung bersiap seperti pahlawan kesiangan.

Detektif Sherlock Versi Nusantara: Nggak Kunjung Jera

Kalau kamu berpikir Roy Suryo bakal jera setelah dipidana, kamu jelas salah. Alih-alih berhenti, Roy justru makin semangat berkeliaran sebagai detektif skandal media sosial. Mungkin ada yang berpikir, "Apa dia nggak kapok?" Jawabannya mungkin nggak. Buktinya, dia terus muncul di panggung media, tak peduli apakah topiknya serius atau remeh.

Lucunya, meskipun kehadirannya sering dianggap berlebihan oleh sebagian orang, media massa tetap saja memberi Roy panggung yang begitu besar. Tiap ada isu soal Jokowi, entah itu tentang keluarganya atau kebijakannya, Roy selalu siap dengan analisis telematika andalannya. Serius deh, terkadang kita bertanya-tanya, "Apa media kekurangan narasumber lain yang lebih bermutu?" Kenapa selalu Roy yang diajak bicara? Apakah karena dia satu-satunya yang berani memberikan analisis paling kontroversial? Atau karena nama Roy Suryo sudah begitu melekat dengan skandal?

Roy dan Media: Simbiosis Mutualisme?

Dalam hal ini, Roy pasti butuh media untuk tetap eksis. Nama besarnya sebagai "ahli telematika" nggak akan bertahan tanpa bantuan media massa yang gemar memberinya ruang untuk bicara. Tapi sebaliknya, media pun tampaknya menikmati Roy sebagai sumber berita. Ada isu yang bikin heboh? Panggil Roy! Dengan gaya khasnya, dia akan memberikan opini yang mungkin terdengar "ahli," tapi juga menghibur, apalagi kalau kamu suka sedikit bumbu sarkas.

Simbiosis mutualisme? Bisa jadi. Media senang karena Roy selalu punya pendapat (dan pastinya memancing perhatian), sementara Roy pun senang karena bisa tetap eksis di layar kaca dan di portal berita.

Roy Suryo, Ahli Telematika atau Ahli Cari Panggung?

Apakah Roy Suryo benar-benar seorang ahli telematika? Atau dia cuma seorang "pemain" yang jago mencari perhatian? Yang jelas, fenomena Roy Suryo ini menunjukkan betapa absurdnya lanskap media kita saat ini. Skandal artis, meme politisi, hingga kritik atas kebijakan negara, Roy selalu ada di sana dengan "analisis" andalannya.

Dan meskipun pernah terjerat masalah hukum, tampaknya itu tidak mengurangi semangat Roy untuk terus tampil. Mungkin di masa depan kita akan melihat Roy mengupas skandal digital lainnya, atau mungkin dia akan menjadi pengamat tetap di acara infotainment nasional.

Tapi apapun itu, satu hal yang pasti: kita nggak akan pernah benar-benar lepas dari fenomena Roy Suryo. Jadi, kalau kamu mau tahu apakah sebuah foto viral itu asli atau palsu, kamu tahu harus ke mana. Ahli telematika kita selalu siap, dengan panci di tangan, tentunya.***MG


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun