Alasan pertama tentu saja karena ini adalah ajang atau dunia politik, di mana sudah jadi pepatah umum di dunia politik
"Tidak ada musuh atau lawan yang abadi". Dan itu sudah berulang kali terjadi di kancah perpolitikan Indonesia. Tokoh politik yang berseberangan bisa saja berpelukan, partai politik yang saling serang lalu saling dukung. Ini memang dunia khas perpolitikan Indonesia, di mana partai didirikan tidak berdasarkan idealisme idiologi. Semua jadi cair, tergantung kepentingan partai dan tokoh politik tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL