HIV = Human Immunodeficiency Virus
AIDS = Acquired ImmunoDeficiency Syndrome
Penderita Penyakit HIV/AIDS merupakan istilah terhadap seseorang yang terinfeksi oleh virus HIV, dan menunjukkan gejala-gejala atau sindrom akibat hilangnya kekebalan tubuh terhadap kuman-kuman penyakit (AIDS).
Dunia mengenal penyakit ini sekitar tahun 1981 dan di Indonesia kasus HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1987.
Masalah HIV/AIDS menjadi lebih besar lagi karena kasus seropositif itu biasanya merasa sehat, dan dari luar juga tampak sehat. Pembawa virus yang asimptomatik tersebut dapat menularkan HIV kepada orang lain. Data terakhir dari UNAIDS menunjukkan penderita HIV/AIDS di dunia sekitar 40 juta orang.
Agen penyebab AIDS adalah virus HTLV-III (Human T-cell Lymphotropic Virus Type III). Namun sejak tahun 1986 nama virus diatas digantikan dengan nama Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV terdiri dari 2 serotipe yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV termasuk golongan retrovirus berinti RNA (sebagian besar virus lain berinti DNA) dan mempunyai enzim yang bernama reverse transcriptase yang mampu mengubah kode genetik dari DNA ke RNA.
Bagaimana Virus HIVÂ Menular?
Walaupun ada banyak cara yag diduga menjadi saran penularannya, namun hingga kini baru empat cara yang telah dibuktikan menjadi mekanisme penularan penyakit ini, yaitu :
- Melalui hubungan seks
Hal ini menempati bagian terbesar kasus HIV. Hampir tujuh puluh dua persen kasus di Amerika Serikat terjadi akibat hubungan homoseks di antara laki-laki, dan belum pernah ditemukan di antara wanita. Dianggap mungkin terjadi akibat luka dilubang dubur selama hubungan kelamin ini, yang menjadi tempat masuknya virus yang berada di dalam semen manusia. Namun juga ada kasus yang ditularkan melalui hubungan heteroseks dengan penderita kumpulan gejala berkurangnya kekebalan yang didapat ini. Hal ini terjadi dari laki-laki ke wanita melalui semen. Namun belum diketahui apakah wanita bisa menularkannya ke laki-laki melalui cairan liang senggama (vagina) ataupun melalui darah haid seorang wanita yang mengandung virus ini. Darah haid dan cairan vagina dapat memasuki tubuh laki-laki melalui luka atau kelainan kulit lainnya. Juga belum jelas apakah ciuman dapat memindahkan HIV karena kecilnya jumlah virus di dalam air liur. Hal ini perlu ditekankan karena sering hubungan seks dianggap sebagai pertukaran cairan tubuh, yang bisa dianggap mempunyai arti lain berupa pertukaran cairan tubuh lain yang bisa menimbulkan ketakutan yang kurang beralasan. - Melalui jarum suntik
Ini terjadi pada penyalahguna obat, seperti pecandu narkotika dan sejenisnya. Mungkin darah penderita HIV yang menempel pada jarum suntik kemudian masuk ke dalam darah pecandu narkotika lain yang menyuntikkan obat ke dalam tubuhnya. Di antara 14% laki-laki dan 53% wanita penderita HIV mendapatkan melalui cara ini. Sehingga penyakit ini merupakan ancaman selain virus Hepatitis B yang menimbulkan sakit kuning. - Melalui transfusi darah atau produk darah lainnya
Jumlah kasusnya hanya 1%. Masalah ini membuat semua darah donor menjadi sasaran pemeriksaan untuk menentukan adanya pemaparan virus ini. Keadaan ini lebih banyak pada kelompok yang menerima transfusi darah berulang kali. - Melalui kehamilan atau persalinan
Seorang bayi dapat terinfeksi Virus HIV selama dalam rahim ibunya atau melalui proses persalinan. Walaupun jumlahnya sedikit tapi bertambah besar.