Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Dialog Mencari Kebenaran – Apresiasi Buah Pikir Kompasianers (2)

7 Juni 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:41 331 0
[caption id="attachment_160254" align="alignleft" width="300" caption="Illustrasi: redstick.wordpress.com"][/caption]

Kemarin saya mempublikasikan tulisan yang berjudul ”Apakah Kebenaran Itu Tidak Pernah Ada?!” dan saya senang sekali karena banyak sekali komentar yang masuk dengan buah pikir masing-masing yang menurut saya sangat luar biasa sekali. Oleh karena itulah, dalam kesempatan ini saya ingin mempublikasikan dialog dalam mencari kebenaran yang ada, sebagai apresiasi terhadap ini semua.

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa ini bukanlah hal yang baru pertama kali saya lakukan ataupun Kompasiners lain lakukan. Dulu, di Kompasiana ini sering sekali apresiasi terhadap komentar di-publish ulang dalam bentuk tulisan. Ya, ini sekalian juga mengenang betapa indahnya masa-masa itu ketika para Kompasianer bisa berdiskusi dengan bebas sesuai dengan pendapat masing-masing dalam bentuk buah pikir yang inspiratif, bermanfaat, dan menarik. Inilah yang menjadikan Kompasiana menjadi sebuah rumah yang sehat. Saya berharap sekali ini bisa terjadi lagi di Kompasiana ini, karena hanya dengan cara inilah kita semua bisa belajar dan saling belajar. Toh, berdiskusi ataupun berdebat pemikiran itu membuat kita semua menjadi lebih tahu banyak. Asal jangan SARA dan dibawa-bawa keluar dari tulisan saja, ya!!! Beda pendapat dalam tulisan bukan berarti harus berantem di luar sana, kan?! Semoga, ya?!

*****

Sulthon Fatawi : kebenaran hanya ada dilangit. kalau dibumi kebenaran sering rancu dengan keyakinan. walau keyakinan belum tentu benar juga adanya. baik kebenaran ilmiah, kebenaran agama, ataupun kebenaran diri sendiri mana yang paling benar. mungkin semua ada benarnya hanya mungkin kita yang belum tahu kebenaran itu sendiri, sehingga sering ribut dengan masalah yang kurang esensial dari kebenaran itu. atau mungkin faktor bahasa juga menghambat terungkapnya suatu kebenaran. karena perbedaan kata dan istilah tambah membikin riuh padahal tujuannya sama. mencari dan menuju kebenaran. “banyak jalan menuju ke roma” apapun pilihan jalan anda tujuan kita sama. i like jalur kebenaran ibnu rusd.

Balas tanggapan

Mariska Lubis : banyak jalan menuju Roma dan memang setiap orang seharusnya memilih jalannya masing-masing untuk menemukan kebenarannya itu… Toh ujung-ujungnya juga ke siapa lagi selain ke DIa?! Karena hanya Dia lah awal dan akhir… yang juga tidak terbatas dan abadi… Itu kalau memang benar-benar mau dicari… tidak mentok lagi di pembenaran… heheheheh…

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun