Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Lakukan Sekarang atau Tidak Sama Sekali

28 November 2010   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:14 413 0
Waktu sungguh tidak menunggu orang-orang yang lamban untuk bergerak, lamban untuk berubah, karena sifat waktu adalah berlari dengan sangat cepat meninggalkan ruang, dan tidak akan pernah bisa diulang, tidak akan pernah kembali hingga hari akhir, yaitu sebagai persaksian nya atas amal maupun kejahatan yang manusia lakukan terhadap ALLAH swt.

Mengingat esensi dari waktu, yaitu inti dari sebuah kehidupan, maka adalah penting bagi setiap yang berpikir dan sadar akan esensi itu memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baik yang bisa ia lakukan, do you're best. Karena diketahui atau tidak, orang yang menyia-nyiakan waktunya adalah orang-orang yang telah menyia-nyiakan hidupnya. Aktivitas menyiakan waktu diantaranya adalah banyak bermain-main, berleha-leha, bersenang-senang (hiburan), melamun, menganggur, atau dalam bahasa gaulnya enjoy's time. Jika indikasi-indikasi diatas masih melekat pada diri kita, maka mulai dari sekarang berhati-hatilah (rambu kuning).

Tahukah Anda betapa rendah nya bangsa Indonesia, yang notabene nya adalah Negara dengan umat islam terbanyak, dalam memanfatkan waktunya ?? Menurut suatu kajian menyatakan bahwa masa produktif kita pada umumnya masih sangat rendah, yaitu dalam sehari hanya setengah jam. Sementara di negara-negara maju rata-rata masa produktif mereka dalam sehari mencapai 7 jam. Sungguh sangat timpang sekali terpaut 6 jam setengah. Wajar saja bila dilihat bagaimana perbedaan jauh antara kita dengan orang-orang sana. Ketika kita masih membicarakan dongeng mengenai alam semesta, mereka justru sudah mengeksplorasi alam semesta, ketika kita masih bermimpi ke bulan, mereka sudah menginjakkan kaki di bulan, ketika banyak dari kita berserikat berkumpul menghabiskan waktu dengan hanya mengobrol, bercanda, dan segala hal yang menyiakan waktu, justru mereka telah berhasil membongkar rahasia alam dan melakukan berbagai penemuan. Jika Anda benar-benar bepikir, maka Anda akan mengetahui apa yang telah, sedang, dan akan terjadi !!

Lalu, jika hidup ini boleh digunakan hanya untuk segala hal semau kita, apa makna dari hidup sebenarnya?? Benarkah hidup tidak memiliki panduan sehingga bisa kita isi semau kita ?? Jika tidak bagaimana hidup seharusnya??

Mungkin pertanyaan di atas pernah terlintas dalam pikiran orang-orang yang berpikir. Karena saya tidak ingin menghabiskan waktu membuat kemungkinan bagi orang yang tidak mau menggunakan otaknya untuk berpikir ! Jika ALLAH mengatakan bahwa Alqur'an adalah panduan hidup bagi umat manusia, maka menurut pola pikir sebab akibat, maka didapatkan bahwa kehidupan manusia memiliki tujuan, tugas dan kewajiban, visi dan misi, bukan sekedar menghabiskannya begitu saja dengan berleha-leha atau bersenang-senang sesuka hati. Jika sudah ada ketentuan dan arah kehidupan manusia, maka sudah barang tentu berlaku reward and punishment . Reward nya adalah pahala dan janji-janji ALLAH pada orang yang beriman dan bertaqwa pada Nya, sedangkan Punishment nya adalah dosa dan balasan yang ALLAH siapkan untuk mereka baik yang akan dirasakan langsung di bumi ataupun ALLAH tangguhkan hingga akan dirasakan di akhirat. Lalu apa tujuan, visi dan misi manusia itu??

Allah pernah mengatakan di dalam Alqur'an bahwa " Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar mereka beribadah kepada Ku". Jadi jelaslah bahwa visi kita di bumi ini adalah untuk beribadah kepada Nya. Ibadah adalah hal yang sangat kompleks, jika diibaratkan ibadah adalah batang pohon maka macam-macam ibadah adalah seperi cabang, ranting, maupun daun-daun dari sebuah pohon, sangat kompleks. Sebelum beribadah perlu diketahui rukun IMAN dan ISLAM yang wajib diketahui dan dipahami. Karena inti dari ibadah adalah iman dan caranya mengikuti Rosulullah. Tanpa iman, ibadah adalah tanpa makna. Tanpa mengikuti Rosulullah, maka ibadah yang kita lakukan tidak sempurna, bahkan kemungkinan terburuk bisa meyimpang dan beresiko tidak diterima bahkan berdosa. Oleh karena itu, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.

Kembali pada redaksional awal, bahwa waktu adalah esensi dari kehidupan, dan kehidupan memiliki esensi sebagai tempat beribadah, maka tidak ada toleransi lagi untuk hanya menghabiskan waktu sesuka hati, bersenang-senang dengan dalih refreshing atau apalah. Jika waktu dan esensinya bisa dinegosiasi seperti itu, saya takut syurga pun bisa dinegosiasi !

DO IT NOW OR NEVER begitulah orang-orang Barat mengatakan. Karena sifat waktu yang tidak menunggu, oleh karena itu ketika ada kesempatan dan kita memiliki segala kemampuan, jangan pernah menunggu, jangan pernah menunda, jangan membuat kompensasi dengan mengatasnamakan kelemahan kita. Karena sekali lagi waktu tidak akan pernah menunggumu. Ambil kesempatan itu sekarang atau kau tidak akan pernah mendapatkannya lagi, dan bila kau tahu, sesungguhnya kau akan menyesal untuk selamanya.

Sebagai penutup Saya ingin mengutip kata-kata yang cukup menginspirasi, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.

"Saya akan melewati jalan ini hanya sekali, karenanya setiap perbuatan baik yang dapat saya lakukan atau kebaikan apapun yang dapat saya perlihatkan kepada siapa pun, biarlah saya melakukannya sekarang. Jangan biarkan saya menunda, juga jangan biarkan saya mengabaikannya, karena mungkin saya tidak akan pernah melewati jalan ini lagi."

tulisan orisinal penulis (M.A)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun