Mohon tunggu...
KOMENTAR
Horor

Horor, Kamar yang Terlupakan

5 Agustus 2024   22:53 Diperbarui: 5 Agustus 2024   22:54 10 0
Horor, Kamar yang Terlupakan

Sarah selalu tahu tentang pintu terkunci di rumah lama neneknya. Saat masih kecil, dia sering bertanya tentang hal itu, tetapi neneknya selalu menepis pertanyaannya dengan senyum samar dan mengalihkan topik pembicaraan. Sekarang, sebagai orang dewasa, Sarah mewarisi rumah itu dan misteri yang menyertainya.

Bertekad untuk mengungkap rahasia itu, dia mencari kunci di seluruh rumah. Butuh waktu berjam-jam, tetapi akhirnya dia menemukannya tersembunyi di dalam kotak perhiasan tua. Jantungnya berdebar kencang saat dia mendekati pintu, dengan kunci di tangan. Dia ragu sejenak, lalu memasukkan kunci ke lubang kunci dan memutarnya

Pintu berderit terbuka, memperlihatkan ruangan gelap berdebu yang dipenuhi perabotan tua yang ditutupi kain putih. Rasa dingin menjalar di tulang punggung Sarah saat dia melangkah masuk. Dia merasakan rasa takut yang tak dapat dijelaskan, seolah-olah ruangan itu sendiri hidup dan mengawasi.

Saat dia menjelajah, dia melihat cermin kecil berhias di tambah dengan keindahan cahaya yang dipancarkan sehingga membuat dirinya merasa khawatir.

Sambil menyingkirkan rasa takutnya, Sarah terus memeriksa ruangan itu. Ia menemukan foto-foto lama, surat-surat, dan buku harian milik nenek buyutnya. Catatan-catatan itu menceritakan tentang kejadian-kejadian aneh, bisikan-bisikan di malam hari, dan bayangan-bayangan yang bergerak sendiri. Catatan terakhir menyebutkan sebuah cermin dan bagaimana cermin itu tidak boleh dibersihkan.

Tiba-tiba, Sarah merasakan napas dingin di lehernya. Ia menoleh ke cermin dan melihat sosok bayangan berdiri di belakangnya. Mata sosok itu cekung dan gelap, mulutnya menyeringai sinis. Lumpuh karena takut, ia melihat sosok itu mengulurkan tangan kerangka dan menyentuh

Dalam sekejap, ruangan itu menjadi gelap. Ketika Sarah terbangun, dia berada di luar pintu yang terkunci, kuncinya masih di tangannya. Ruangan itu disegel sekali lagi, tetapi dia masih bisa merasakan sentuhan dingin di bahunya. Dia segera mengunci pintu dan bersumpah untuk tidak pernah

Tahun demi tahun berlalu, dan Sarah tidak pernah membicarakan kamar itu. Dia pindah dan memulai hidup baru, meninggalkan rumah dan rahasia-rahasianya. Namun, terkadang, larut malam, dia mendengar bisikan-bisikan dan melihat bayangan bergerak di sudut-sudut penglihatannya. Kamar itu telah meninggalkan bekas padanya, dan dia tahu dia tidak akan pernah benar-benar bisa lepas darinya.

Sumbawa, 5 Agustus 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun