Di ruang sunyi, hati meratap pilu
Menyandang hampa, bagai belenggu kelabu
Bayang-bayang duka, menari di jiwa
Membawa luka, tiada tara.
Rindu pun lara, menyapa kalbu
Mencari makna, di balik kelabu
Gelisah meradang, bagai ombak ganas
Menghantam jiwa, tiada henti puas.
Kosong dan hampa, tiada berarti
Hidup terasa, bagai mimpi kelam nan sepi
Mencari secercah, cahaya mentari
Untuk menghangatkan, jiwa yang fana ini.
Namun, hampa ini, takkan sirna pergi
Terus menghantui, di setiap langkah kaki
Hanya doa dan harap, yang mampu kupetik
Untuk mengisi, kekosongan di balik senyum getir.
Sumbawa, 20 Juli 2024