Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Gumam Perempuan

17 April 2014   15:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 24 0
debu debu beterbangan sarat peluh dan anyir darah
helai rambutku turut berkelayut. mengusap mata yang basah.
napas yang payah. bibir yang pecah.
asin. pahit. getir. aroma kematian


bukan. belum kematian. ini aroma derita
deritamu. bukan karenamu! karenaku.
aku. nama baptisku pendosa
aku. rumah huni tujuh setan
aku. kaucinta dan selamatkan


debu debu menelan bayang palang berdarah
sosok sosok tertawa. meratap. tegak. berlutut. semua sama
menjelma titik titik kelam bergerak tanpa makna
hanya kau dan ruhku saja. kau memelukku di udara
dengan cinta. dengan cinta. dengan cinta.

MN, April 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun