Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bumiku Tuna Warna

2 Juni 2014   16:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 25 0

bumiku tuna warna
sirna semburat bianglala
spektrum cahaya merah ke ungu
tinggal guratan lukisan pilu


bumiku nazak merana
segala darah meraung derita
sel bakteri hingga adam hawa
menghitung nafas tersisa di raga

berduka Bunda di pelukan Ayah Agung
di atas ranjang alam semesta
berderai isak, ratap merundung
anak utama semakin jumawa
tak sadar bumi bukanlah panggung
bukan pemain, melainkan pemelihara

bumiku pucat lesi
keranda berdebu menanti

MN, Februari 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun