angin merampas mahkota kuning pohon angsana
tak lama ia embuskan melayang pergi
anak anak menjerit jerit berebut mainan
sesaat lagi mereka campakkan di trotoar sambil berlari
insan remuk terpijak dalam pacuan meraup harta
untuk lunasi tagihan usaha menunda mati
seseorang masih berjalan menelusuri lorong lorong kota
memunguti ceceran makna dari saku pejalan kaki
MN, Juni 2014