Orang akan kesulitan menemukan wilayah dunia yang tidak disentuh populisme di tahun 2000-an. Populisme adalah politik yang menjual slogan anti-elit 'atas nama rakyat yang berdaulat' (Aslanidis 2016). Para tokoh pengusung populisme menyatakan diri sebagai bagian dari rakyat yang bertanggung jawab atas mencegah erosi kebajikan bangsa dan kesejahteraannya. Erosi yang diciptakan oleh musuh bersama yang dicitrakan oleh tokoh populis sebagai ‘pihak lain”.
KEMBALI KE ARTIKEL