Industri farmasi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup manusia melalui penemuan obat-obatan baru. Namun, proses produksi dan distribusi obat sering kali memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi air akibat limbah farmasi, emisi karbon dari rantai pasokan, dan penggunaan bahan baku yang tidak terbarukan. Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya keberlanjutan, sektor farmasi harus mengambil langkah untuk meminimalkan dampak lingkungan tanpa mengorbankan kualitas dan aksesibilitas produk medis.