Sore terus beranjak. Senja menghidangkan semburat merah diujung barat. Aku sungguh menikmatinya.
Senjaku itu kamu
Mewarnai hidupku
Aku menggumam sebait sajak. Bisa jadi karena kehadirannya sangat menjanjikan kebahagiaan untukku. Aku masih setia menunggunya. Aku meredam kekesalan.
Tak berselang lama, ia benar-benar datang, dengan gaun merah muda. Wajahnya nampak bagai selebgram ternama. Aku bersiap menyambutnya dengan sebait puisiku.
"Dasar mata keranjang! Prakk!"
"Aku bisa lo laporin kamu atas dugaan pelecehan!" katanya.
Aku mematung dengan menahan malu. Perempuan itu terus merundung tanpa peduli penjelasanku. Beberapa orang merekamku. Aku jamin, sebentar lagi aku viral dengan kebodohanku. Mungkin kejenuhan menunggu membuatku berhalusinasi!