Tidak lagi di kamar seperti pengantin baru
Aku dan kamu menikmati rintik hujan yang mendendangkan musik alam yang shahdu
Guntur bersahutan adalah gendang yang ditabuh
menemani aku dan kamu mencicipi ubi dari kebun cinta kita
Kita berdua saja merasakan hangatnya kopi
Ditemani renyahnya gorengan ubi seperti renyahnya senyummu yang menggantung di bibirmu
"Hujannya tak berhenti. Kopi dan ubi telah dicicipi," katamu berbisik di telingaku
"Ya," jawabku singkat dan tak jauh memaknai kalimat prgamatismu
"Hujan belum berhenti. Anak kita terlelap," katamu lagi.
Kali ini kuhanya mengangguk
dan kau cemberut!
"Dasar tak peka!" katamu dan berlalu
Hujan belum berhenti
Saat kau di balik bilik itu bersenandung
Sementara aku masih memilih menikmati hujan
"Dasar tak peka!" lagi-lagi kamu berteriak
membangunkan anak kita!
29 April 2024