Membangun rumah tangga itu menyenangkan. Pulang rumah ada yang menyeduh kopi. Senyuman istri adalah penawar lelah! Apakah selamanya begitu? Bisa ya, bisa pula tidak! Kalau aku ya! Aku pernah pulang ke rumah setelah seharian nongkrong. Istriku hanya tersenyum menyapaku. Kemudian, ia menawariku makan. Sungguh, kehidupan dambaan. Sehingga, hari ini ini aku tak khawatir pulang malam, sehabis ngobrol dengan teman dari siang. Ada pesan masuk, tak kuhiraukan, toh itu hanya pesan biasa: Ayo, pulang! Aku tahu, istriku khwatir saja!
Aku lama berdiri di depan pintu. Aku membukanya sejak tadi, terkunci! "Wah, ini bahaya!" gumamku. Tetapi, aku berpikir postif. Aku menengok ponselku, pukul 01.00 dini hari! Sebelumnya, aku pulang subuh, tidak ada yang terjadi setelah pintu dibuka. Aku mengetuk kembali, soalnya rumahku tidak dilengkapi bel.
"Ehem," istriku mendehem.
"Bukain, Yang," pintaku.
Suara langkah kaki mendekat ke pintu. Dugaanku benar, istriku tidak marah. Ia terlalu baik dan cantik untuk jadi pemarah. "Aku makin cinta," gumamku.
"Klik," suara kunci diputar.
Aku berdiri siap masuk. Istriku tersenyum,"Tidur di luar," katanya sambil melempar sarung dan bantal.
15 Nov 2023