Aku sangat mencintainya. Mencintai apa adanya, bukan karena ada apa-apanya. Ia pun begitu. Janji itu sudah terucap beberapa tahun lalu. Seperti puisi fenomenal karya Sapardi.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.