Hari ini merupakan hari pertama Yuliana beserta mahasiswi akademi keperawatan lainnya menggelar praktek di sebuah rumah sakit jiwa di kota Makassar. Masing-masing calon perawat itu sudah mendapatkan pasien yang akan mereka tangani dan mereka pelajari. Yuliana melihat kembali buku catatan yang dipegangnya, kembali membaca dengan seksama hal-hal penting dalam menangani pasien dengan gangguan mental itu. Nama pasien yang akan menjadi tanggung jawabnya adalah Awan, umur dua puluh delapan tahun dan tampaknya ia pasien dari luar daerah bukan asli Makassar. Jemarinya akhirnya menutup kembali buku catatan tentang pasiennya itu. Sungguh kali ini Yuliana merasa cemas, ini pengalaman pertamanya untuk merawat atau bahkan dekat-dekat dengan orang yang mengalami gangguan mental yang paling umum disebut masyarakat adalah orang gila. Berbagai andai-andai muncul di benaknya dan berbagai kemungkinan tersusun di kepala Yuliana. Gadis cantik berkulit putih itu menghela napas panjang seakan hembusannya adalah penghalau pikiran-pikiran negatifnya yang sekejap muncul dan membuatnya ciut. Dokter pembimbing mereka berpesan agar mereka tidak terlibat dalam ikatan emosi yang kuat dengan para pasien, bekerja lah dengan seprofesional mungkin. Tiba-tiba dari arah belakang Yuliana dikejutkan dengan satu tepukan keras di punggungnya,