Kata-kata itu kembali terngiang-ngiang, sebenarnya saya pernah bilang pada sobatku ini saya mau berhenti menulis di kompasiana, karena mungkin saya tidak terlalu tertarik, kemarin ini menulis hanya sekedar coba-coba atau iseng-iseng, lalu saya pernah membaca artikel dari penulis-penulis lainnya yang tentu sudah punya jam terbang, saat membaca tulisan mereka membuat diri saya insecure...hehehe....lalu sobatku bilang "ah kamu ini terlalu berlebihan insecure nya".Tapi sobatku ini akhirnya meng ok kan kalo saya bilang mau berhenti menulis.
Sebagai sahabat yang selalu support dan menjadi pendengar keluh kesah saya, sepertinya dia paham betul dengan ritme aku ini.Sehingga kata" ok" nya itu bukan berarti setuju kalau saya berhenti menulis, tapi dia lebih memberi ruang waktu untuk diriku berpikir kapan akan kembali menulis, dan mungkin ada kata penegasan dariku dengan berkata " sepertinya menulis bukan passionku" maka dia pun berhenti membujuk.
Tapi entah kenapa besok-besoknya dia masih saja menanyakan mana tulisanmu....hadohhhh dalam hati kesel juga kaya anak sekolah yang disuruh kumpulin karangan. Kembali aku beralasan lagi gak ada waktu untuk menulis, gak ada ide dll.
Sobatku ini tiba-tiba memberi tahu satu bahan tulisan, dia bilang ayo kamu suka MI kan? Coba buat tulisan itu, kembali bujuk rayunya dan lucunya saya salah menangkap arti dari kata Ml yang dia maksud itu mie, malah salah mengartikan Ml itu dengan ML yang mana saya pikir dia salah ketik l besar dengan l kecil. Dengan percaya diri saya bilang sama dia, kamu saja yang buat cerita bisa ambil dari pengalamanku untuk dijadikan bahan tulisanmu, karena kamu kan belum berpengalaman...hahaha sambil becandain dia.... karena dia masih bujang.
Tak lama kemudian sobatku mengirimkan artikelnya tentang Ml itu yang ternyata makanan mie...sontak saya tertawa malu sendiri....karena kita sahabat jadi gak canggung lagi untuk segera minta maaf dan malah jadi bahan candaan kami berdua.
Disini saya menulis sangat ringan tidak ada referensi dari penulis-penulis atau data-data atau bahkan point-point penting.
Satu point yang saya dapatkan dari penulis kompasiana saya lupa siapa namanya karena tidak sengaja saja membacanya dimana beliau berkata menulis saja mau dipilih atau tidak masing-masing ada pembacanya , masing-masing ada rejekinya.