Awal Ramadhan 2015, kabut duka menyelimuti Kampung Cireundeu. Bapak Kanda meninggal dunia. Jarum aktivitas berubah 180 derajat. Para petani membereskan peralatannya, urung memanen dan menyiangi ladang. Mereka bergegas menuruni bukit. Di sudut lain perkampungan, pemilik penggilingan menutup pabriknya. Sementara para ibu segera mematikan kompor, menghentikan rutinitas harian dan bergerak menuju rumah duka. Bagi warga kampung Cireundeu, peristiwa kematian merupakan duka bersama bukan hanya milik keluarga yang ditinggalkan.
KEMBALI KE ARTIKEL