Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Dago Car Free Day dan Sampah

1 Juni 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00 1002 4
[caption id="attachment_113400" align="aligncenter" width="640" caption="Jalan Dago adalah Tempat Sampah Raksasa"][/caption]

Dimana ada gula disitu ada semut. Dimana ada keramaian disitu orangberpromosi dan berdagang. Hal tersebut berlaku setiap hari Minggu diDago Car Free Day, Bandung. Suatu area yang ditetapkan Pemerintah Kota Bandung untuk sejenak bebas asap kendaraan bermotor dari pukul 06.00 WIB-pukul 10.00 WIB. Tapi waktu sesingkat itupun sudah cukup menarik minat pedagang kecil hingga perusahaan bermerk internasional untuk berlomba menarik perhatian para pengguna jalan dengan tontonan seatraktif mungkin.

Tujuan diadakan car free day untuk mengurangi emisi CO2 menjadi melenceng. Khususnya karena belum ada hasil penelitian yang signifikan sementara pengunjung yang datang umumnya berkendaraan bermotor dan di parkir di jalan-jalan kecil seputar jalan Dago. Sehingga hasil sementara car free day terkesan adalah pusat berkumpulnya warga Bandung yang saling berinteraksi dalam bentuk jual beli, sekedar promosidan kampanye semisal kampanye bahasa, budaya tradisional dan kampanye anti rokok.

Hasilnya lainnya? Tambahan pengetahuan bagi warga yang peduli pada isi kampanye yang banyak bersliweran. Kampanye bisa merupakan proses edukasi warga yang berdampak positif tapi bisa juga negatif apabila kampanye dilakukan ekspresif dengan mengata-ngatai orang yang sedang merokok walaupun dengan cara mendendangkan lagu. Memang tidak pada tempatnya, area yang dimaksudkan untuk bebas polusi tapi ada segelintir orang yang justru menggunakannya sambil merokok.

Hasil lainnya lagi? Sampah! Penyelenggaraan car free day tanpa perencanaan dan peraturan mengakibatkan masyarakat yang berduyun-duyun datang menjadi sasaran promosi dan berdagang. Maka sampahpun tak dapat dihindari. Sebagai contoh ketika produsen film “Purple Love” memboyong pemain filmnya, mereka juga menggandeng produsen permen bermerk terkenal yang membagi-bagikan produknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun