Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Bandung Menuju Eco-town, Mampukah?

23 September 2010   18:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01 449 0

Sesudah dilanda lautan sampah, dibanjiri banyak pendatang yang berdampak dengan bertambahnya produksi sampah, Bandung seperti tertatih tatih dalam membenahi lingkungan hidupnya.

Bahkan Asisten deputi Bidang Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil Kementerian Lingkungan Hidup, Tri Bangun Sony menyebutkan bahwa hanya Walikota Bandung, Dada Rosada dan Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda yang berambisi menghijaukan Bandung dengan penghargaan Adipura sebagai puncak prestasinya. Sedangkan jajaran pejabat dibawahnya dan masyarakat Bandung tidak tertarik.

Pendapat yang tidak sepenuhnya benar karena masyarakat Bandung mungkin tidak peduli penghargaan Adipura, tapi peduli akan lingkungan hidup yang sehat.

Karena itu beberapa komunitas peduli lingkungan hidup bersama dengan instansi terkait membentuk Forum Hijau Bandung (FHB) dan menggelar pertemuan rutin 2 minggu sekali. FHB kini sedang menyusun Peta Hijau bertemakan persampahan.

Bandung juga menyelenggarakan “Car Free Day” di setiap hari Minggu dengan menutup jalan Dago.Selama beberapa jam penduduk Bandung bisa berolahraga bersama di sepanjang jalan penuh legenda itu tanpa harus berebut tempat dengan kendaraan bermotor

Selain itu ada program tahunan “Bandung Green and Clean” yang melibatkan 100 RW (Rukun Warga) di tahun 2009 dan 200 RW pada tahun 2010. Kesemua RW mendapat pelatihan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk diaplikasikan pada daerahnya sesuai kemampuan masing masing. Secara periodik ke 200 RW mendapat penilaian, untuk disaring menjadi 100 RW hingga akhirnya terpilih 5 RW terbaik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun