Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Apa Jadinya Indonesia di Tangan Pemimpin yang Tak Suka Baca Buku

20 Oktober 2024   12:35 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:39 37 0
Ingatkah kamu akan pernyataan Gibran yang tidak suka baca buku bahkan tidak ada kebiasaan membaca buku dalam keluarganya saat diwawancarai Najwa Shihab? Ya, pernyataan tersebut lantas viral dan bikin geger se Indonesia Raya, tidak hanya sang presenter dan saya. Dalam sejarah, kita melihat banyak mantan presiden yang gemar membaca buku sebut saja Bapak Habibie yang sangat menyukai buku pemberian sang ayah 'Mengelilingi dunia Dalam 80 Hari', Bapak Susilo Bambang Yudhoyono fans berat buku karya Harun Yahya, begitu juga Bung Karno yang bukunya sampai hari ini masih diminati banyak orang. Makanya, pemerintah gencar menggiatkan program-program berkaitan dengan literasi, riset dan pendidikan seperti salah satunya Festival Literasi Jakarta yang berlangsung 16-20 Oktober 2024 di Taman Ismail Marzuki. Karena lewat pendidikan lah Indonesia bisa berdiri tegak dan menapaki tangga kemajuan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pun dibentuk guna mengakomodir itu semua. Tapi, gimana masa depan Indonesia di era Gibran? Akankah tagline Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud? Akankah program-program tersebut masih tetap berlanjut? Akankah Indonesia mampu melejitkan skor PISA (Programme for International Student Assessment) bila minat membaca dan belajar saja lesu? Jika dibiarkan terus menerus, bagaimana anak cucu kita bisa membangun karier mereka dan bersaing dengan miliaran manusia di luar sana? Bukankah ini semacam sinyal SOS bagi Indonesia? 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun