Mentari belum terjaga, embun masih menusuk hingga ke tulang-tulang. Namun Ibu Sutinah sudah keluar dari gubuk tuanya. Ia menjinjing sapu tuanya untuk menggenggam segelintir harapan dan menjalin asa. Kedua anaknya masih terlelap, mereka masih butuh istirahat untuk berangkat ke sekolah. Ia mulai menyapu pinggiran-pinggiran jalan yang tidak jauh dari rumahnya. Beberapa temannya juga sudah berkumpul di tempat yang sama.
KEMBALI KE ARTIKEL