Langkah kaki kupercepat seiring pesan dari bapak ojol yang sudah menungguku di lobi. Sapaan hangat itu membuatku tersenyum setelah melewati hari yang cukup melelahkan. Angin mulai masuk ke dalam jaket hitam yang ku kira sudah mampu menghangatkanku, namun malam itu rasanya aku sudah kalah. Lucunya, setiap kali aku mengendarai ojol, helm yang diberikan pasti selalu kebesaran, huft. "Ini helm-nya atau kepalaku saja yang terlalu kecil?"
KEMBALI KE ARTIKEL