Kita memerlukan guru dan orangtua, senior bangsa, sesepuh pinisepuh, dan birokrat yang mengajarkan kepada anak-anak bagaimana membangun proyek kehidupan ini lebih sejuk, rekreatif dan edukatif serta beradab. Sebab, makin bertambah orang modern yang kini gunda gulana dan minta bantuan ahli jiwa, ahli agama, dan ahli filsafat, bagaimana cara yang tepat mengorganisasikan kehidupan pribadi mereka yang mulai retak-retak dan terbelah (split personality).
Hidup menghajatkan struktur, komunitas, dan makna. Kehidupan orang sekarang terancam kehilangan unsur penting itu. Kita dan anak-anak kita memerlukan logoterapi, bentuk terapi agar hidup yang pecah menjadi utuh dan bernilai. Sekarang kita membutuhkan kembali ilmu kehidupan itu bagi semua anak bangsa agar tahu bahwa menemukan cara hidupnya yang indah sama baiknya dengan cara matinya yang mempesona. Kematian yang berkesan dihati banyak orang (‘isy kariiman au mut syahiidan).