Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa kebenaran pikiran merupakan kebenaran semu. Atau mungkin lebih tepatnya dipengaruhi emosi yang liar. Emosi yang mayoritas didominasi oleh ego atau demi kepentingan yang dilandasi nafsu dari indrawi kita. Tidak dapat disangkal bahwa kebanyakan dari masyarakat kita belum memahami perbedaan antara intelektual dan inteligencia. Karena isi pikiran kita berasal dari pengetahuan pinjaman dari buku. Yang lebih parah lagi pikiran kita bekerja karena pengaruh lingkungan. Dan kita baru tersadarkan bahwa lingkungan kita hidup dalam alam ilusi. Selama ini kita telah dikondisikan oleh lingkungan. Kita dibentuk oleh pendapat dan pikiran lingkungan.