Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Trauma Masa Lalu Mesti Dihapus, Hidup Pun Lebih Bahagia

18 Mei 2024   06:30 Diperbarui: 18 Mei 2024   06:31 82 3
Kisah sebagai bukti, betapa berbahayanya trauma masa kecil :

'Ketika saya berkunjung ke rumah seorang teman, ia bercerita bahwa saat ini ia terpaksa mengganti namanya. Karena baginya, nama yang diberikan orangtuanya bermakna sangat memedihkan. Ia bercerita bahwa trauma masa lalu membuat dirinya mengalami penderitaan. Akhirnya ia bercerita tentang peristiwa masa lalunya.

Ibunya bercerita bahwa saat mengandung sedang dalam depresi berat. Keadaan ini tidak berhenti setelah ia lahir. Sang ibu berkisah dengan air mata berurai, ketika bayi sering dibiarkan menangis lama karena tidak diberikan air susu ibu. Saat itu kehidupan keluarga kecil mereka belum bagus sehingga harus bekerja lebih keras demi memenuhi kebutuhan hidup, belum lagi keluarga ini sedang membangun rumah akibatnya si orok sering diabaikan walaupun menangis terus.

Deprsesi ketika dalam kandungan berlanjut pembiaran tangisan berlama-lama ternyata sangat membekas pada diri teman saya. Hal ini yang banyak orang tidak menyadari nya. Segala sesuatu akan terekam dalam memori pikiran serta perasaan kita, walaupun hal tersebut terjadi di saat masih bayi. Tampaknya hal terebut sepele, karena masih bayi, namun kita harus ingat bahwa kendati seorang bayi tidak atau belum memahami, tetapi rekaman tetap terjadi. Inilah hukum alam yang tak terbantahkan. Kemampuan otak yang terdiri dari 90% cairan memiliki kemampuan sangat tinggi untuk menyerap informasi. Terbukti dari hasil penelitian Masaru Emoto yang telah membuktikan bahwa air menyimpan informasi yang kita berikan secara sengaja. Selain itu, yang kita lihat, dengar tanpa kita inginkan juga tersimpan dalam otak kita. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun