Pada tahun 2018, Kabupaten Sragen mengalami bencana banjir yang disebabkan oleh hujan deras yang terus-menerus selama beberapa hari. Banjir ini terjadi pada bulan Januari dan merendam sebagian besar wilayah Sragen, mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat dan pemerintah. Lebih dari 5.000 rumah terendam air dan sekitar 20.000 orang terdampak langsung oleh bencana ini. Selain itu, banyak lahan pertanian juga rusak akibat banjir tersebut.
Bencana berikutnya terjadi pada tahun 2019, ketika Kabupaten Sragen dilanda gempa bumi dengan magnitudo 6,4 skala richter. Gempa ini terjadi pada bulan Agustus dan menyebabkan kerusakan besar pada banyak bangunan di wilayah tersebut. Beberapa rumah dan bangunan umum, termasuk sekolah dan pusat perbelanjaan, rusak parah dan beberapa di antaranya bahkan ambruk. Selain itu, bencana ini juga menewaskan beberapa orang dan melukai banyak lainnya.
Pada tahun 2020, wilayah Kabupaten Sragen mengalami bencana kekeringan yang parah. Musim kemarau yang panjang dan intens menyebabkan sungai-sungai dan danau-danau di wilayah tersebut mengering. Hal ini mengakibatkan kesulitan besar bagi masyarakat setempat dalam memperoleh pasokan air bersih dan juga merusak lahan pertanian mereka. Beberapa desa bahkan harus bergantung pada bantuan dari pemerintah dan organisasi kemanusiaan untuk memperoleh pasokan air.
Pada tahun 2021, Kabupaten Sragen dilanda bencana longsor yang menyebabkan beberapa rumah dan bangunan rusak parah. Longsor ini terjadi pada bulan Januari dan disebabkan oleh hujan deras yang terus-menerus selama beberapa hari. Beberapa jalan dan jembatan juga rusak akibat longsor tersebut, mengakibatkan kesulitan dalam mobilitas bagi masyarakat.
Bencana terakhir terjadi pada awal tahun 2022, ketika wilayah Kabupaten Sragen dilanda banjir yang hebat. Banjir ini terjadi pada bulan Januari dan disebabkan oleh hujan deras yang terus-menerus selama beberapa hari. Banjir ini mengakibatkan kerusakan besar pada banyak rumah, jalan, dan infrastruktur lainnya di wilayah tersebut. Selain itu, beberapa orang juga kehilangan nyawa akibat bencana ini.
Dalam lima tahun terakhir, Kabupaten Sragen telah mengalami beberapa bencana alam yang menyebabkan kerusakan besar pada masyarakat dan infrastruktur di wilayah tersebut. Pemerintah setempat telah melakukan upaya untuk membantu masyarakat dalam mengatasi dampak dari bencana-bencana tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi memberikan bantuan kemanusiaan, melakukan perbaikan dan rehabilitasi infrastruktur, serta memberikan edukasi mengenai tata kelola lingkungan yang baik.
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengurangi risiko bencana di Kabupaten Sragen. Salah satu tantangan utama adalah mengatasi perubahan iklim yang dapat memperburuk dampak dari bencana alam. Selain itu, infrastruktur yang belum memadai dan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai tata kelola lingkungan yang baik juga menjadi faktor yang memperburuk situasi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sragen perlu bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola risiko bencana. Upaya-upaya tersebut dapat meliputi pengembangan sistem peringatan dini, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, edukasi mengenai tata kelola lingkungan yang baik, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami risiko bencana dan cara menghadapinya.
Dalam hal ini, kerja sama dengan pemerintah pusat, organisasi internasional, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mendukung upaya mengurangi risiko bencana di Kabupaten Sragen. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan wilayah ini dapat menjadi lebih tahan bencana dan masyarakatnya dapat terhindar dari dampak yang merugikan akibat bencana alam di masa depan.