Sering saya mendengar bahwa dalam membuat keputusan moral sebaiknya menggunakan akal berpikir sehat dan tidak menggunakan emosi. Keputusan berdasarkan emosi diangap lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil rasional. Seakan-akan keduanya adalah komponen terpisah dalam mental manusia. Apakah mungkin kita hanya menggunakan penalaran moral?
Kenyataannya orang bisa melakukan berbohong, melakukan agresi, korupsi dan berbagai tindakan jahat, walaupun telah mengetahui bahwa perilaku itu salah. Mengapa? Sepertinya jawabannya perlu digali bukan dari penalaran saja, tapi juga dari bagaimana perasaan/emosi atau intuisinya bekerja dalam membuat keputusan melakukan suatu tindakan moral/imoral.