Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Edukasi Gizi: Asupan Kalsium dan Aktivitas Fisik untuk Mencegah Osteoporosis Pada Lansia

14 Mei 2024   15:15 Diperbarui: 14 Mei 2024   15:54 213 0
Lansia merupakan seorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas , lansia lebih menjurus memiliki resiko untuk mengalami berbagai penyakit seperti penyakit degenerative ini juga merupakan penyakit kronik yang banyak mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas sesesorang. Salah satu contoh penyakit degenerative pada lansia yang timbul tanpa gejala awal atau juga disebut silent disease yaitu osteoporosis. Menurut WHO kejadian osteoporosis di seluruh dunia telah mencapai lebih 8,9 juta dan menduduki peringkat kedua setelah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan pertama. Menurut IOF ( internasional osteoporosis faoundation) lebih dari 30% Wanita mengalami resiko patah tulang atau fraktur akibat osteoporosis. Bertambahnya usia dapat menyebabkan penurunan massa tulang secara linear. Massa tulang laki laki dan Perempuan akan berkurang saat bertambahnya usia. saat bertambahnya usia tulang menjadi lebih tipis dan rapuh sehingga lebih mudah patah dan dapat menyebabkan pengkroposan tulang. Patahnya tulang karena kerapuhan bertanda osteoporosis, hal tersebut dapat ditandai dengan adanya penurunan massa dan densitas tulang serta gangguan tulang yang normal. Berkurangnya kekuatan tulang dapat terjadinya resiko fraktur yang meningkat (Yusmawati, 2018). Faktor yang dapat mempengaruhi penurunan massa tulang pada lansia yang menjadi penyebab osteoporosis tidak hanya karena usia yang menua tetapi juga karena faktor genetik, hormon estrogen dan paratiroid yang menurun, asupan kalsium yang buruk, kebiasaan merokok, postur tubuh yang kecil / kurus, kurangnya paparan sinar matahari, mengkonsumsi alkohol dan kafein waktu semasa muda, dan berkurangnya aktivitas fisik (Asikin et al,. 2016).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun