kuendapkan cinta pada perigi bening
kulepaskan asa pada gemawan berarak hening
fatamorgana kehabisan desah
*
pada bibirmu kutemukan kemarau
saat kau mengigau dengan suara serupa parau
saat ikan-ikan kecil kesulitan menarikan tangan-tangannya pada dangau
sementara di atas sana beterbangan bangau
*
pada bibirmu kusibak bening embun
tokek dan cicak melantunkan tegun
kucing-kucing berkejaran berebutan remah
memamah gelisah dalam impit kesah
*
pada bibirmu kau lantunkan janji-janji
tentang hidup tanpa caci maki
sementara di sini aku terpatri
dalam busung-busung sirik dengki
*
pada bibirmu kau sunggingkan senyum
kau janjikan bulan dengan sinarnya yang ranum
namun pada sisi lain kauhunjamkan cerca tak berujung
kau pandang aku serupa belatung
*
pada bibimu kau suarkan kidung
bersama iringan pesona tak berujung hingga tapal batas
nun di balik sana kau senyum dan tawamu melambung
atas tunas-tunas yang luruh dalam was-was