Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

SFC, Persib, & Arema, Kandidat Juara ISL 2015

3 Januari 2015   18:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:53 339 0
SIAPA juara Indonesia Super League 2015? Memang masih terlalu dini membuat prediksi. Tapi, dari persiapan tim jelang kompetisi bergulir, setidaknya tiga tim berpeluang besar: Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Arema Cronus.

Tim lain, jadi kuda hitam. Sebutlah Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Semen Padang, dan Mitra Kukar.

SFC, Arema, dan Persib merupakan klub paling beruntung karena mendapatkan dukungan pemerintah setempat, bukan dalam bentuk kucuran dana APBD, tapi fasilitas stadion dan dukungan moral para pejabat daerahnya. SFC, misalnya, punya kompleks olahraga Jakabaring yang sangat representatif. Gubernur Alex Nurdin bersama jajaran di bawahnya bahkan bisa disebut orang-orang gila bola.

Karena itu, SFC nyaris tak punya kendala dalam mempersiapkan tim, termasuk mengontrak tiga pemain asing berkualitas, Abdulaye Maiga, Morimakan Koita, dan Cristian Vaquerro. SFC juga tak punya masalah serius dalam pembayaran gaji pemain.

Persib Bandung juga beruntung punya Wali Kota Ridwan Kamil yang sangat 'berdarah Persib'. Dukungan suporter yang luar biasa fanatik dan rela berkorban materi demi Persib, tim Maung Bandung juga sangat sehat dalam hal finansial karena sponsor pun melimpah.

Stadion Gede Bage yang kemungkinan sudah bisa digunakan di musim kompetisi 2015, jadi salah satu bukti dukungan tanpa batas bagi kiprah Persib di kancah persepakbolaan nasional.

Cuma, saat ini, Persib bisa disebut sedikit kalah start dalam hal pengumpulan pemain terbaik, khususnya rekrutan pemain asing. Jika tak mendapatkan bomber yang ciamik, posisi Persib memang jadi sangat berbahaya di musim depan. Apalagi mereka juga harus membagi konsentrasi dengan babak playoff Liga Champions Asia, ISL, dan Piala Indonesia.

Arema, seperti Persib, punya dukungan Aremania yang poinnya juga 100 persen. Mereka siap berkorban materi demi Arema. Karena itu, meski musim lalu disebutkan pendapatan tim dari Aremania tak memenuhi target maksimal, Arema sangat terbantu dengan kehadiran penonton.

Dukungan pejabat setempat juga bisa disebut mumpuni. Dari sisi fasilitas stadion, Arema punya Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana Malang pun masih representatif, apalagi jika disertai perbaikan-perbaikan.

Persija Jakarta musim ini juga nampak menggeliat dalam persiapan tim. Mereka sudah punya pemain-pemain asing asal Eropa. Mereka juga diperkuat dengan sejumlah pemain lokal berkualitas, termasuk Bambang Pamungkas, nyawa Persija yang musim lalu mengerek bendera Pelita Bandung Raya.

Dukungan suporter juga bernilai 100 persen. Namun, sayangnya, dalam banyak pertandingan, The Jakmania di tingkat grassroot sering di luar kontrol bos-bos The Jakmania. Akibatnya, sudah menumpang stadion di SUGBK, Persija kerap harus menjalani laga tandang di luar Jakarta.

Dukungan Pemda DKI Jakarta juga jauh dari maksimal. Basuki Tjahya Purnama (Ahok) tak punya darah Persija dan tak berusaha dekat dengan Persija. Ia bahkan bisa dibilang kurang peduli terhadap derap langkah tim Ibu Kota.

Karena itu, dibutuhkan kerja keras Ferry Paulus sebagai Presiden Persija jika ingin membawa Persija bersaing di tingkat atas, termasuk tentu saja menyediakan dana agar gaji pemain tak telat.

Dengan kondisi seperti itu, Persija memang cuma akan jadi kuda hitam bersama Persebaya Surabaya, Semen Padang, atau Mitra Kukar.

Sebab, seperti dikatakan Manajer Umum Arema Ruddy Widodo beberapa waktu lalu, untuk menjadi juara, sebuah tim harus mendapatkan dukungan semua pihak, selain tentu saja materi tim yang berkualitas. Hal serupa pernah dikatakan Rahmad Darmawan, ketika menerima tugas sebagai pelatih Persija.

Sehebat apapun pelatihnya, sehebat apapun timnya, tanpa dukungan positif suporter dan aparat setempat, sulit sebuah tim meraih hasil maksimal. Apalagi sekadar harapan jadi juara hanya karena sebuah tim memasuki usia 1 Abad seperti PSM Makassar.

Namun, sekali lagi, ini baru pandangan awal. Kompetisi sendiri baru akan dimulai Februari 2015. Banyak kemungkinan terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun