Dalam dunia teknologi, istilah "hacker" merujuk pada individu yang meretas sistem komputer atau jaringan tanpa izin untuk mengeksploitasi kelemahan demi keuntungan pribadi. Namun, di ranah politik, ada "hacker" yang jauh lebih berbahaya---anggota dewan yang menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruh mereka bukan untuk melayani rakyat, melainkan untuk kepentingan partai atau diri mereka sendiri. Saya percaya bahwa "hacker politik" ini, yang saya sebut sebagai para peretas demokrasi, jauh lebih merusak daripada hacker IT karena mereka mengancam fondasi masyarakat dan demokrasi.
Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!
7 bulan yang lalu
KEMBALI KE ARTIKEL