Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang tidak menggunakan media tanah, tetapi  menggunakan media air serta larutan nutrisi untuk menggantikan peran tanah sebagai pembantu berkembangnya tanaman dan mencegah serangan hama. Pelatihan hidroponik ini di mulai dengan penyampaian materi dari saudari Friska Amelia dan Rani Maulida yang merupakan mahasiswa dari Jurusan Biologi UIN Malang.
Pemateri menyampaikan "jenis sayuran ini baru bisa dipindahkan ke netpot ketika sudah disemai selama kurang lebih 10 hari atau sampai daunya muncul." Â kemudian terkait model penanaman hidroponik kali ini dengan menggunakan system DFT (Deep Flow Technique). System DFT merupakan sistem hidroponik yang menggunakan air sebagai media untuk memberikan nutrisi pada tanaman. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan larutan nutrisi secara terus menerus kedalam saluran pipa. Keuntungan menggunakan sistem DFT ini adalah membutuhkan sedikit nutrisi, memiliki sistem aerasi yang baik, mudah, tidak membutuhkan biaya yang besar, dan ideal untuk menanam sayuran.
Pada pelatihan penanaman pokcoy kali ini kita menggunakan tanaman pokcoy sebagai salah satu tanaman yang akan kita tanam. Kita menggunakan sumbu berupa kain fanel sebagai penghubung untuk mendistribusikan air dari bawah ke akar tanaman, kemudian larutan nutrisi ini diberikan sebanyak 10 ml/2 liter. Untuk menentukan pH air ini sesuai dengan takaran, kita bisa menggunakan TDS (Total Dissolved solidh) meter sebagai pengukur pH air pada saluran pipa. Sehingga ukuran pH air tidak berlebihan ataupun kekurangan, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan tanaman pakcoy.