Dahulu, Kanisius mungkin lebih dikenal sebagai sekolah yang menekankan prestasi akademik. Namun, seiring berjalannya waktu, sekolah ini mulai memperkenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang bertujuan mengasah kemampuan siswa dalam hal kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. Salah satu contoh nyata adalah kegiatan *Ignatian Leadership Training* (ILT), yang secara khusus dirancang untuk melatih siswa agar menjadi pemimpin yang berintegritas. Melalui ILT, banyak siswa belajar bagaimana memimpin dengan bijaksana, mengambil keputusan, dan bekerja sama dalam tim. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga yang sulit ditemukan hanya dalam pelajaran di kelas.
Selain ILT, ada pula berbagai kegiatan lainnya, seperti *CC Cup*, yang memperkenalkan siswa pada pengalaman bekerja sebagai panitia dalam menyelenggarakan acara besar. Saya sendiri pernah menjadi bagian dari panitia, dan pengalaman ini benar-benar mengajarkan saya banyak hal, mulai dari mengelola waktu, bekerja di bawah tekanan, hingga berkoordinasi dengan berbagai pihak. *CC Cup* tidak hanya tentang pertandingan antar sekolah, tetapi juga tentang bagaimana setiap siswa dilatih untuk bekerja sama demi keberhasilan acara tersebut. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat membantu dalam membentuk karakter dan kemampuan sosial siswa.
Saat ini, Kolese Kanisius tetap mempertahankan nilai-nilai yang sudah lama ditanamkan. Meskipun teknologi semakin berkembang dan tantangan baru terus muncul, sekolah ini tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang seimbang antara akademik dan pengembangan diri. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran memang sudah semakin meningkat, tetapi kegiatan-kegiatan yang melibatkan kerja sama, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial tetap menjadi bagian penting dalam pendidikan di Kanisius. Hal ini yang membuat pendidikan di Kanisius terasa lebih lengkap dan relevan dengan perkembangan zaman.
Ke depannya, saya yakin Kolese Kanisius akan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia yang terus berubah. Tantangan masa depan, seperti globalisasi dan perubahan iklim, mungkin akan membuat Kanisius memperkenalkan program-program baru yang lebih fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Namun, satu hal yang pasti, nilai-nilai dasar yang diajarkan di sekolah ini akan terus dipertahankan, dan Kanisius akan selalu melahirkan siswa yang tidak hanya pintar, tetapi juga peduli dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Kolese Kanisius, baik di masa lalu, masa kini, maupun di masa depan, akan selalu menjadi tempat yang menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan akademik dan pembentukan karakter. Sekolah ini mengajarkan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga dalam berbagai pengalaman di luar kelas yang membantu siswa menjadi individu yang utuh, siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh percaya diri.