Die era digital ini, kehidupan nyata tak lagi sekedar pengalaman pribadi, melainkan sering kali berubah menjadi konten yang siap dibagikan ke dunia maya. Setiap momen, dari secangkir kopi pagi hingga liburan di tempat eksotis, diabadikan bukan hanya untuk dinikmati, tetapi untuk mendapat pengakuan dalam bentuk like, komentar, atau share. Namun, di balik gemerlapnya dunia media sosial, muncul pertanyaan mendasar: apakah kita masih hidup dengan autentisitas, atau sekadar menjadi kurator kehidupan kita sendiri?
KEMBALI KE ARTIKEL