Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Cancel Culture, Virality, dan Mob Mentality pada Media Massa dalam Film Budi Pekerti

29 Desember 2024   20:38 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:44 17 0
Bu Prani, guru BK kuat dalam menghadapi liarnya video sekelebat berdurasi 15 detik yang dicap bejat oleh masyarakat. Guru BK ini sering menghadapi serta mengatasi sikap dan sifat murid-muridnya yang dirasa kurang baik dengan memberikan refleksi di luar kurikulum sekolahnya. Ia mempunyai seorang putri introvert yang bergabung dalam sebuah band dan mempunyai usaha thrift shop sendiri, seorang putra influencer berambut pirang yang menginspirasi orang-orang dari kehidupan berbagai binatang, dan suami yang depresi bahkan hampir bipolar karena bisnisnya selalu gulung tikar akibat pandemi yang luas menjalar. Seandainya mereka hidup di zaman purba yang serba sederhana dan tidak ada media massa, kiranya mereka akan hidup sejahtera dan sentosa. Memang tidak dapat dipungkiri lagi, kini mereka hidup di zaman yang serba dikendalikan oleh ponsel pintar dengan layar yang hobinya disentuh-sentuh lalu bergetar ketika menerima informasi tidak benar. Dengan merekalah sebagai tokoh utama dalam film karya Wregas Bhanuteja itu bisa menancapkan makna yang tidak akan terlena oleh masa: Budi Pekerti menceritakan kisah yang begitu melekat, dekat, dan erat dengan kehidupan berbagai kalangan masyarakat di seluruh jagat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun