Wacana pemberlakuan kembali Ujian Nasional (UN) telah mengundang perdebatan luas di masyarakat. Di satu sisi, ada yang melihatnya sebagai cara untuk menjaga standar pendidikan nasional; namun, banyak pula yang mempertanyakan dampaknya terhadap esensi sekolah sebagai ruang belajar yang seharusnya penuh makna dan kebahagiaan. Seiring dengan wacana ini, kita dihadapkan pada pilihan: apakah pendidikan kita ingin berfokus hanya pada hasil akhir berupa nilai dan kelulusan, atau kita ingin kembali kepada esensi sekolah sebagai tempat belajar untuk hidup? Seperti yang tersirat dalam adagium Latin non scholae, sed vitae discimus --- "kita belajar bukan untuk sekolah, tetapi untuk hidup."
KEMBALI KE ARTIKEL