Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ketika Aku Cinta Menulis

7 Januari 2013   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:25 123 1

Menulis!  Mendengar kata itu, mukaku sudah lemas, semangat hidup meredup. Perutku yang tadinya kenyang, jadi lapar lagi. Mataku pun juga begitu. Semakin mengantuk. Tetapi itu masa lalu. Sekarang malah sebaliknya. Menjadi lebih senang menulis. Awalnya memang susah, susah banget mungkin. Lebih susah itu daripada tidak punya uang dan tidak makan selama dua hari. Setahap demi setahap pun aku coba lalui. Berawal mencoba menulis catatan harian atau istilah kerennya diary. Segala yang kulakukan kucoba kutulis. Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Aku tulis secara detail. Tempat menulisku pun bukan seperti sekarang ini. Bisa dibersihkan tanpa ada sisa. Bisa di edit-edit. Dan bahkan bisa dibuat jadi lebih indah tulisannya. Dulu aku menulis di buku biasa. Boleh di sebut semacam kumpulan-kumpulan kertas HVS yang tidak di pakai lagi dan kusatukan serta aku steples dengan rapi. Balpoinnya pun terkadang susah ada keluar tintanya. Sehingga harus aku banting-banting baru bisa keluar. Meskipun begitu, aku selalu motivasi diriku. Aku harus bisa menulis karangan. Minimal satu paragraf. Terkadang rasa bosan menghinggapiku. Di saat itu, aku benar-benar tidak memegang balpoin. Menyentuhnya pun mungkin tidak. Aku kalau lagi bosan atau malas, suatu pekerjaan pasti tak akan kusentuh. Karena itu akan membuat aku lebih benci nantinya pada pekerjaan itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun